Survive di #NewNormal

 "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar." ( Q.S. Al-Baqarah : 155 )


Sempat bergeming ditelinga dengan seruan itu saat aku akhirnya menyentuh kitab suciku setelah lama tidak dibaca. MasyaAllah baru sadar kalau ternyata banyak hal yang telah lupa aku syukuri. Yah, manusia memang tempat khilaf dan sering kali lupa akan nikmat dunia tak terkecuali aku. Dulu saat masih bekerja sering banget sholat udha mepet waktu, dan serba apa-apa cukup habis tapi merasa nggak puas. Hmmf... 

Dan, sampai akhirnya saya dirumah saja juga disusul Suami yang dirumahkan. Sekitar 8 bulan sudah kami jalani tanpa penghasilan tetap ditahun 2020. Tentu perlu penyesuaian. Untungnya tempat wisata, mall sudah dibatasi atau malah beberapa diantaranya ditutup tapi, memang tidak akan kemana-mana sih 😄 kan tidak jatah untuk itu lagi. 

Memasuki transisi ini, saya dan Suami berusaha konsisten untuk menghemat dibanyak hal. Terkadang kalap mata nggak bisa ditebak loh kalau udah melihat diskon sale di online shop / e commerce favorit. Jadi kami saling mengingatkan untuk menahan diri. Mengingat anak sudah 2 dan semua dalam pertumbuhan jadi aku tetap membeli sembako prioritas untuk kesehatan kita juga, nggak jarang suami ngeluh " lauknya gini lagi.." ckckck masih aja nafsu dunia. Saya cuma bisa berhela 'astagfirulloh, ada makanan yank. Bersyukur'

Kondisi ini bukan hanya kami yang alami kan, begitu banyak orang diluar sana yang merasa dampak #newnormal ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa, tahun 2020 bukanlah tahun untukku meraih impian tetapi belajar atas apa yang sudah kami miliki. Benar saja, kami jalani sekeluarga, berkumpul, bercanda, bermain, mengobrol lebih banyak waktu dibanding dulu. Setiap detik saya melihat perkembangan sikecil dengan seksama. Alhamdulilah selalu ada hikmat dibalik semua.

Ternyata kekuatan Empower Mom itu ada. Saya hanya berpikir ingin masa depan anak-anak maju, melatih mereka dengan kesederhanaan dan harus ada pemasukan. Jadilah, saya berjualan online alih-alih beli keperluan buat sikecil dan kakak, saya ikut menjualnya sebagian. Alhamdulilah rezeki mulai mengalir dan saya mulai berani menambah stok dan memperbanyak produk perlahan, tidak untung banyak tapi cukup. Itu sudah bersyukur banget. Jadilah toko online ku bernama Pasmamashop .


Terlebih sejak masa pandemi kemarin, justru saya belajar banyak hal. Mencari resep baru, memasak dengan bahan seadanya dan dibuat menu berbeda. Mulai nabung manual di 3 celengan botol minum bekas. Satu untuk adik, satu untuk kakak dan satu untuk saya. Ditiap pemasukan, selalu ada 2,5% yang bukan hak kita jadi saya jadikan investasi akhirat yaitu sedekah. InsyaAllah Allah cukupkan semua kebutuhan kami, aamiin.

Butuh imboost mood juga sehat badan loh untuk menjalani ini semua, bohong kalau saya nggak up & down. Pernah kok ,marah-marah. Tapi, Cara untuk merada amarah adalah :

- Tarik Nafas panjang, diam 15-30 detik tergantung besarnya amarahmu/ tingkat kesabaranmu 

- Duduk, Istigfar berkali-kali sambil tarik nafas panjang.

- Ambil air wudhu, berdoa.

- Tidur

Beneran sampai tahap tidur akhirnya amarah mulai mereda & perlahan membaik kesabaran ini. Ternyata melatih kesabaran benarlah sulit.

 


Celengan kakak dari botol bekas yang dihias princess .


Ketika mood sudah membaik, saya mulai membuka lapak dagangan 😁 , strategi berdagang ala saya :

- promosi dagangan tiada henti melalui mulut ke mulut, sosmed, wa grup, status, review produk, hingga sample. 

- atur diskon atau bundling hemat untuk pembelanjaan tertentu.

- adain flash sale dengan diskon yang sudah diperhitungkan sebelumnya untung rugi atau cost lainnya.

- bila perlu ajak partner untuk kolaborasi agar jualan kita lebih banyak dikenal.

- berdoa dan tawakal. InsyaAllah yang atur semua.


Selain mengatur strategi diatas, saya mulai mengatur keuangan lebih spesifik dan detail. Yakni:

- Memisahkan Uang untuk kebutuhan Rumah Tangga dengan Jualan

- membuat 3 lapis pengeluaran. Misal ; untuk sembako disediakan 40% dari penghasilan. 30% untuk berjaga-jaga, 30% untuk lain-lain. Sementara itu saja dulu mengingat keuangan belum sehat betul karena dagang kan penghasilannya tidak selalu tetap. 

- Sholat Dhuha dan sunah lainnya ditambah, Sholat 5 waktu diperbaiki. 

- Ikhtiar dan percaya dengan pertolongan Allah swt. Selama kita usaha jalan keluar itu ada aja. Jangan lupa selalu bersyukur.


" Ketika Allah memberimu nikmat finansial (harta kekayaan), jangan tingkatkan standar hidupmu, akan tetapi tingkatkan standar sedekahmu". 


MasyaAllah masih jauh saya belajar untuk tidak khilaf membelanjakan 😄 tapi harus tetap berusaha untuk masa depan keluarga yang terbaik. Jadi sekarang perlahan solat berjamaah bersama anak2. Dan bisa sering peluk anak-anak saat butuh support system. Bagaimanapun keluarga memang yang utama, awali semua dengan bismillah ya ...


Disini aku dan keluargaku masih berjuang. Bagaimana dengan kalian? Share yuk dikomen.. 

Komentar

  1. Bener banget keluarga memang no1 kalau aku untuk konsumtif udah ngga kayaknya hehe membeli sesuai kebutuhan aja. Lagi belajar ini juga

    BalasHapus
  2. Setuju kak. Pandemik ini membuat seluruh manusia jadi mumet.

    BalasHapus
  3. tetap semangat ya mom, yang terpenting lagi tetap jaga kesehatan karena pandemi ini adalah ujian kita bersama, dan saat ini sehat adalah investasi tak terhingga...

    BalasHapus
  4. Semangat selalu mom, karena mungkin masih banyak diluar an sana yg lebih sedih lagi cerita nya dari kita jadi pandemi ini memng memang bikin kita harus lebih bersyukur dengan yg kita punya dan lebih sabar lagi

    BalasHapus
  5. MasyaAllah kakak kreatif bangettt. Jadi quality time banget yaa mba. Semangat terusss. Mudah-mudahan 2021 pandemi segera usai. Aamiin

    BalasHapus
  6. Sama2 berjuang ya mba, pokoknya tetep positif thinking dan niatkan smua krna Allah

    BalasHapus
  7. pandemi ini membuat semua orang terlebih para mom extra kerja ya, sambil cari ide tambahan penghasilan. semoga pandemi ini segera berakhir yaa

    BalasHapus
  8. Huhu bener banget mom..cobaan bgt thn 2020...suami atau juga harus dikurangi jam kerjanya.. maha abaikan Allah emang rezeki dtg dimana aja.. Banyak bersyukur bgt😍

    BalasHapus
  9. Banyak suka dukanya pandemi ini. Intinya sabar dan ikhlas biar semua ini berlalu sesuai kehendak Alloh

    BalasHapus
  10. bener banget banyak suka duka pandemi gini tapi alhamdulilah sekarang udah mulai normal semoga rezeki kita makin dilimpahkan ya ka

    BalasHapus
  11. Masyallah, cubitan juga bagi saya mba, semangat ibu dan rezeki anak pasti ada. lebih tepatnya banyak bersyukur ya mba. semangat mba, semoga semua kembali seperti sediakala.Aamiin

    BalasHapus
  12. Iya nih..pandemi bikin kita juga membuat beberapa penyesuaian. Akupun. Makin sering coba resep baru, secara anak-anak dirumah semua gak kemana-mana. Juga belajar mencari rezeki secara online. Alhamdulillah ya, selalu ada jalan.

    BalasHapus
  13. New normal awalnya bikin shock buat aku n keluarga. Makin kesini makin ah yg penting udah ikhtiar sebisanya n berpasrah aja sm Tuhan. Smg kita semua diberikan kesehatan ya

    BalasHapus
  14. Mengatur keuangan di masa pandemi seperti ini memang sangat penting kak. Tapi apapun yang terjadi, sejauh kita selalu ikhtiar, insyaallah ada aja jalan kluar untuk masalah kita ya kak.

    BalasHapus
  15. banyak hal yang terjadi di luar perkiraan saat pandemi gini ya emang mbak, dan kitanya juga harus lebih kreatif biar dapur tetep ngebul

    BalasHapus
  16. Banyak sekali ya permasalahan di pandemi saat sekarang ini, mulai dari pelaku usaha sampai ibu rumah tangga ,pokoknya selalu semangat dan semoga dalam kejadian ini ada hikmah yang barokah buat kita semua😍

    BalasHapus
  17. Thanks for sharing ya Mba. Aku setuju banget sama tulisan mba ini, related banget sama kondisi sekarang

    BalasHapus
  18. Terima kasih udah sharing ya mba, aku pun mengalami masalah finansial selama pandemi. Alhamdulillah dari IG + blog masih bisa menghasilkan. Barakallah ya mba setiap usahanya

    BalasHapus
  19. Bener deh mba kalau dampak pandemi memang menghantam hampir semua keluarga. Dan tentu saja kita semua harus beradaptasi dari berbagai aspek. Bahkan berhemat. Tetep bersyukur asal anak-anak sehat. Itu nikmat yang sangat mahal saat ini.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer